Pages

Rabu, 26 Mei 2010

Liquidity injection of Housing Loan, Government Prepare Rp 2.6 Trillion

The government set aside Rp 2.6 trillion to increase credit liquidity into the housing sector. The government is brewing with the amount of housing credit program under the interest rate of SBI (Bank Indonesia certificate).

"The funds we have already set up to facilitate the liquidity of housing loans amounted to Rp 2.6 trillion," said Housing Minister Suharso Monoarfa at the Grand Hyatt Nusa Dua, Bali, on Thursday (27/05/2010).

According Suharso, credit to the housing sector still has many obstacles. One of them is still difficult low-interest bank loans disbursed to the housing sector.

"Whereas, in order to realize the availability of housing for low income, there should be a low-interest financing facility, so affordable," he said.

Therefore, the government hopes can happen synergy between the banks with the developer in ensuring the availability of houses for low income people.

"One way is by providing funding from the government to banks to bring them lower interest rates," he said.

Tugas jurnal

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP LABA PER LEMBAR SAHAM PADA PT MEDCO ENERGY INTERNASIONAL TBK

Wahyu Putra ( wahyu.putra@yahoo.com)

Abstrak - Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan perusahaan. Data keuangan perusahaan terdiri dari neraca konsolidasi, laporan laba rugi, laporan perubahan arus kas, laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan. Untuk menentukan prospek dan resiko yang akan didapat dalam menginvestasikan dana pada suatu perusahaan ada baiknya menganalisa laporan keuangan dari perusahaan tersebut. Profitabilitas dan Leverage merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat laba perlembar saham dan mengetahui kinerja dari perusahaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah profitabilitas dan leverage mempengaruhi laba perlembar saham. Data penelitian berupa data sekunder yang di dapat dari laporan keuangan yang telah di publikasikan. Laba perlembar saham merupakan variabel tidak bebas (dependent). Profitabilitas, Leverage merupakan variabel bebas (independent). Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 17. Kesimpulan yang di peroleh dari penelitian ini adalah ada pengaruh signifikan Profitabilitas terhadap laba per lembar saham atau EPS. Sedangkan Leverage tidak ada pengaruh signifikan terhadap laba per lembar saham atau EPS. Kalau Profitabilitas dan Leverage di gabungkan maka ada pengaruh yang signifikan terhadap laba per lembar saham.


1. PENDAHULUAN
Pada perusahaan terdapat dua cara pemenuhan kebutuhan dana yaitu dari sumber intern dan ekstern perusahaan. Sumber intern itu sendiri berasal dari sumber dana yang di hasilkan oleh perusahaan itu sendiri misalnya laba ditahan (retauned earning) maupun dari modal awal yang disetorkan oleh pemilik perusahaan. Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari sumber intern dikatakan perusahaan itu melakukan pendanaan intern (internal financing). Selain sumber intern,perusahaan juga dapat memenuhi kebutuhan dananya dari sumber eksternal (eksternal fianancing) , yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru,penyertaan dengan menerbitkan saham atau obligasi bisa dilakukan kalau perusahaan tersebut sudah go public. Selain dari penerbitan saham dan obligasi,perusahaan juga dapat memperoleh modal dari eksternal yaitu dari pinjaman bank.
Perusahaan yang ingin mendapatkan pendanaan dari sumber eksternal yaitu dengan cara penerbitan saham, akan melakukan penawaran sahamnya di suatu tempat yang di namakan dengan pasar modal. Di pasar modal pihak yang kekurangan dana yaitu perusahaan (emiten) sendiri dapat menawarkan sahamnya kepada para investor yang memiliki kelebihan dana. Saham atau sekuritas atau disebut juga efek ditawarkan kepada investor dengan harga yang telah di tetapkan sebelumnya oleh emiten atau perusahaan. Sekuritas atau saham adalah secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan perusahaan (emiten) yang menerbitkan sekuritas tersebut. Saham atau efek merupakan instrument jangka panjang yang hasil atau laba yang di bagikan kepada para investor atau pemegang saham disebut dengan deviden. Perdagangan saham biasanya terjadi di pasar sekunder yang merupakan pasar bagi sekuritas atau efek, setelah efek tersebut tercatat di bursa. Jadi pasar sekunder merupakan kelanjutan dari pasar perdana. Di Indonesia terdapat satu bursa efek yaitu BURSA EFEK INDONESIA (BEI), sebagai tempat berlangsungnya perdagangan efek di pasar sekunder.
Pada umumnya perusahaan yang sudah menerbitkan saham dan obligasi sudah mendapatkan persetujuan dari BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga keuangan), yang merupakan lembaga yang telah di tunjuk oleh pemerintah khususnya Departemen Keuangan untuk mengawasi kinerja atau transaksi-transaksi yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek . Investor atau calon investor yang ingin menanamkan dananya dalam surat berharga atau efek harus melakukan analisis surat berharga. Hal ini dilakuakan untuk menentukan prospek dan tingkat resiko dari surat berharga tersebut. Untuk dapat menganalisis surat berharga , investor atau calon investor memerlukan informasi yang relevan dan dapat dipercaya.Informasi yang dibutuhkan investor terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan yang semuanya merupakan bagian integral laporan keuangan.
Profitabilitas, Leverage, dan Laba per lembar saham(Earning per share) adalah tolak ukur yang sering di gunakan dalam pengukauran kinerja perusahaan. Profitabilitas menurut R. Agus Sartono (1997:130) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Leverage merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban financial baik jangka panjang maupun jangka pendek.Sedangkan Laba Per Lembar Saham atau Earning per Share (EPS), merupakan perbandingan antara jumlah earning dengan jumlah saham yang beredar.

Menyadari pentingnya Profitabilitas, Leverage, dan Earning Per share sebagai alat ukur untuk mengetahui kinerja perusahaan bagi para investor atau calon investor dalam menetukan prospek dan resiko dari sekuritas atau efek yang ingin di beli oleh investor , maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai permasalahan tersebut dalam penulisan ilmiah yang berjudul “PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP LABA PER LEMBAR SAHAM, PADA PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL Tbk.”


I.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah untuk penulisan ilmiah ini, yaitu :
1. Apakah Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Laba Perlembar Saham pada PT.Medco energy internasional Tbk ?
2. Apakah Leverage berpengaruh signifikan terhadap Laba Perlembar Saham pada PT.Medco Energy Internasional Tbk ?
3. Apakah Profitabilitas dan Leverage secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Laba Perlembar Saham pada PT. Medco Energy Internasional Tbk?

I.3 Batasan Masalah
Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan, maka dalam penulisan ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Data-data yang digunakan dalam analisis dan pembahasan penulisan ilmiah ini adalah data sekunder yang berupa data laporan keuangan publikasi tahunan PT.Medco Energy Internasional Tbk mulai dari periode tahun 2004, 2005, 2006, 2007 dan tahun 2008.
2. Dalam penulisan ilmiah ini penulis hanya akan membahas mengenai pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap laba perlembar PT. Medco Energy Internasional Tbk dengan metode regresi linear berganda.




2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Anggarit Kusuma Wardani, 21206127. ” Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Laba per Lembar Saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk”. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah Profitabilitas dan Leverage memiliki hubungan yang negative artinya jika variable independent Profitabilitas dan Leverage mengalami penurunan, maka akan meningkatkan laba per lembar saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
2. Sri Yanti, 20203997, “ Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share PT Indofood Sukses Makmur Tbk”. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah Financial Leverage menunjukkan perubahan laba per lembar saham (EPS) sebagai akibat perubahan EBIT dan tingkat financial leverage mempunyai hubungan positif dari penelitian yang di dapat artinya, jika tingkat financial leverage tidak mengalami perubahan, maka EPS mempunyai pengaruh yang tidak sifnifikan terhadap variable pendapatan per lembar saham.
3. Dhita Ayudia Wulandari, 20205317, “ Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan ukuran perusahaan terhadap laba per lembar saham pada PT Multi Polar Corporation Tbk”. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah rata-rata laba per lembar saham, profitabilitas, leverage, dan ukuran PT Multi Polar Co.Tbk, mengalami peningkatan.


3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
PT Medco Energy Internasional Tbk, atau yang lebih dikenal Medco Energy adalah perusahaan public di Indonesia yang bergerak dalam bidang energi yang terintegrasi. Perusahaan ini bermula dari sebuah perusahaan kontraktor pertikelir di bidang jasa pengeboran minyak dan gas bumi di daratan (onshore drilling), Meta Epsi Pribumi Drilling Co, yang didirikan oleh Arifin Panigoro pada tanggal 9 Juni 1980. Bidang usaha Medco Energy termasuk dalam bidang eksplorasi, produksi minyak, dan gas bumi. Saat ini Medco Energy beroperasi di 15 wilayah kerja minyak dan gas yang tersebar di Indonesia yang terdiri dari Sumatera, Kalimantan, Sualwesi, dan Papua. Bidang usaha Medco Energy juga tersebar di luar negeri, di antaranya 1 wilayah kerja minyak di Oman, 1 wilayah kerja minyak dan gas di Libya, 1 wilayah keja minyak dan gas di Tunisia, 2 wialyah keja minyak dan gas di Yaman, dan 12 wilayah kerja di Amerika Serikat. PT Medco Energy internasional Tbk beralamat di Graha Niaga 16th Fl. Jl Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190-Indonesia.

3.2 Data / Variabel yang digunakan
Data yang digunakan oleh penulis adalah :
1. Untuk mencari Profitabilitas PT. Medco Energy Internasional Tbk, penulis menggunakan data keuangan berupa laporan Laba Rugi konsolidasi periode tahun 2004, 2005, 2006, dan tahun 2008.
2. Untuk mencari Leverage PT. Medco Energy Internasional Tbk, penulis menggunakan data keuangan berupa Neraca Konsolidasi periode tahun 2004, 2005, 2006,2007, dan tahun 2008.

Variabel yang di gunakan dalam penulisan ilmiah ini terdiri dari :
1. Profitabilitas (variabel
independent )
2. Leverage ( variabel independent )
3. EPS ( variabel dependent )

3.3 Metode Pengumpulan data
Data yang digunakan oleh penulis berupa data sekunder. Data sekunder tersebut di peroleh oleh penulis dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan alamat www.idx.co.id. Data yang dikumpulkan oleh penulis berupa data laporan keuangan publikasi tahunan pada PT Medco Energy Internasional Tbk periode 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008.

3.4 Alat Analisis yang Digunakan
1. Statistik Deskriptif merupakan bidang ilmu statistika yang mempelajari cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data dari suatu penelitian. Dalam analisis deskriptif ini, penulis menghasilkan nilai total, rata-rata, nilai terendah, dan nilai tertinggi untuk variabel yang diteliti.
2. Statistik Inferensial, merupakan bidang ilmu statistika yang mempelajari cara penarikan kesimpulan berdasarkan sampel yang berhasil dikumpulkan. Dalam penelitian ini peniliti menggunakan uji regresi linear berganda untuk meneliti apakah terdapat pengaruh antara variabel dependent (EPS) dan variabel independent (Profitabilitas dan leverage) pada PT Medco Energy Internasional Tbk dengan rumus :






Keterangan :
a0, a1, a2 = Konstanta
X1= Profitabilitas modal sendiri
X2= Leverage





Rumus Profitabilitas :
1. Return on Asset (ROA)



2. Return on Equity (ROE)




Rumus Leverage :




3.5 Alat Pengolah Data
Penulis menggunakan bantuan program SPSS 17, karena software ini merupakan software yang paling sering digunakan dalam kegiatan penelitian dan juga mudah dipelajari.


4. PEMBAHASAN DAN HASIL

Hasil Penelitian dan Analisis

Perhitungan variabel bebas tahun 2004 hingga tahun 2008
a. Profitabilitas ( data berasal dari laporan laba / rugi konsolidasi , dalam US$)
ROA




Tahun 2004 =
74.544.468
= 0.050633123
1.472.247.068


Tahun 2005 =
74.697.259
= 0.048440796 = 0.048440796
1.542.932.928

Tahun 2006 =

38.170.368
= 0.020726935
1.841.582.823

Tahun 2007 =

38.355.045
= 0.018886575
2.030.809.932

Tahun 2008 =

280.204.095
= 0.14150123 1.980.223.646




ROE



Tahun 2004 =

74.544.468
= 0.149447168
498.801.473

Tahun 2005 =
74.697.259
= 0.140100062
533.170.775

Tahun 2006 =
38.170.368 = 0.071232277
535.857.751

Tahun 2007 =
38.355.045
= 0.069038696
555.558.649

Tahun 2008 =
280.204.095
= 0.382190521
733.152.915




b. Leverage (data berasal dari Neraca Konsolidasi dalam US$)



Tahun 2004 =
935.256.617
= 0.635257924
1.472.247.068


Tahun 2005 =
913.651.404
= 0.592152379
1.542.932.928

Tahun 2006 =
1.183.032.051 = 0.642399590
1.841.582.823

Tahun 2007 =
1.353.385.951 = 0.666426694
2.030.809.932

Tahun 2008 =
1.234.839.833 = 0.623586045
1.980.223.646


4.2.2 Perhitungan Variabel Tidak Bebas tahun 2004 hingga tahun 2008
Laba Perlembar Saham (data berasal dari laporan Laba / Rugi Konsolidasi dalam US$)
Tahun 2004 = 0.0240

Tahun 2005 = 0.0240

Tahun 2006 = 0.0123

Tahun 2007 = 0.0123

Tahun 2008 = 0.0913






















Tabel 4.1
Hasil Perhitungan variabel Bebas dan Tidak Bebas 2004 – 2008


Tahun Pengamatan
(n)
EPS
(Yi) Profitabilitas
Modal sendiri
(X1i) Leverage

(X2i)
2004 0.0240 0.200080291 0.635257924
2005 0.0240 0.188540858 0.592152379
2006 0.0123 0.091959212 0.642399590
2007 0.0123 0.087925271 0.666426694
2008 0.0913 0.523691751 0.623586045
∑n = 5

∑Yi =
0.1639

∑X1i =
1.090434092

∑X2i =

3.159822632


Sumber : Data hasil pengolahan berdasarkan data laporan keuangan perusahaan



4.2.3 Perhitungan dengan SPSS

Tabel 4.2
Hasil Perhitungan dengan SPSS
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
EPS .03 .033 5
Profitabilitas .21843948 .178494505 5
Leverage .63196453 .027214812 5


















Sumber : Data hasil pengolahan dari SPSS

Analisis Tabel 4.2 :

Rata – rata laba per lembar saham PT Medco Energy Internasional Tbk dari tahun 2004 sampai 2008 adalah 0.03
Rata – rata Profitabilitas PT Medco Energy Internasional Tbk dari tahun 2004 sampai tahun 2008 adalah 0.21843948

Rata – rata Leverage PT Medco Energy Internasional Tbk dari tahun 2004 sampai tahun 2008 adalah 0.63196453













Tabel 4.3
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Leverage, Profitabilitasa . Enter
a. All requested variables entered.












Analisis tabel 4.3 :
Tabel Variable Entered / Removed menunjukkan bahwa tidak ada variable bebas atau variable Independent yang di keluarkan. Jadi kedua variable di masukkan dalam perhitungan.











Tabel 4.4
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.071 .058 -1.218 .347
Profitabilitas .190 .014 1.022 13.887 .005
Leverage .098 .090 .080 1.089 .390
a. Dependent Variable: EPS

Analisis

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Laba per lembar saham (EPS)

a. Hipotesis :

Ho : Tidak Pengaruh yang signifikan Profitabilitas terhadap laba per lembar saham atau EPS pada PT Medco Energy internasional Tbk.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas terhadap laba per lembar saham atau EPS pada PT Medco Energy Internasional Tbk.




b. Menghitung t penelitian

Hasil t penelitian dari data yang di proses melalui SPSS adalah 13.887

c. Menghitung t tabel

Tarif signifikan yang di tetapkan adalah 0.05. Sedangkan untuk mencari Derajat Kebebasan dipakai rumus DK = n-2. Jadi DK = 5-2 = 3. Jadi t tabel yang di dapat dengan melihat tabel distribusi t adalah 2.353.

d. Menentukan Kriteria

Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak .
e. Membuat Keputusan

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka di peroleh t penelitian sebesar 13.887 , sedangkan t tabel adalah 2.353. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas terhadap harga per lembar saham pada PT Medco Energy Internasional Tbk.


2. Pengaruh Leverage Terhadap Laba per lembar saham (EPS)

a. Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan Leverage terhadap Laba per lembar saham atau EPS pada PT Medco Enegy Intenasional Tbk.

Ha : Ada pengaruh signifikan Leverage terhadap laba per lembar saham atau EPS pada PT Medco Energy Internasional Tbk.


b. Menghitung t penelitian

Hasil t penelitian dari data yang di proses melalui SPSS adalah 1.089

c. Menghitung t tabel
Tarif signifikan yang di tetapkan adalah 0.05. Sedangkan untuk mencari Derajat Kebebasan dipakai rumus DK = n-2. Jadi DK = 5-2 = 3. Jadi t tabel yang di dapat dengan melihat tabel distribusi t adalah 2.353.

d. Menentukan Kriteria

Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak .

e. . Membuat keputusan

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka di peroleh t penelitian sebesar 1.089, sedangkan t tabel adalah 2.353. Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi tidak ada pengaruh yang signifikan Leverage terhadap harga per lembar saham pada PT Medco Energy Internasional.




Tabel 4.5
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .995a .991 .981 .005
a. Predictors: (Constant), Leverage, Profitabilitas



3. Pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap laba per lembar saham atau EPS
Analisis
Angka R Square adalah 0.991, angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap EPS dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus :

KD = R2 X 100%
= 0.991 X 100%
= 99.1 %

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa Profitabilisas dan Leverage secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap laba perlembar saham.
Untuk menguji apakah model regresi diatas sudah benar atau salah diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan
angka F yang tertera dalam tabel ANOVA :


Tabel 4.6
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .004 2 .002 106.141 .009a
Residual .000 2 .000
Total .004 4
a. Predictors: (Constant), Leverage, Profitabilitas
b. Dependent Variable: EPS
Analisis:
a. Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas dan Leverage terhadap Laba per lembar saham atau EPS pada PT Medco Energy Internasional Tbk.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas dan Leverage terhadap Laba per lembar saham atau EPS pada PT Medco Enegy Internasional Tbk.

b. Menghitung F penelitian

Hasil F penelitian dari data yang di proses melalui SPSS adalah 106.141

c. Menghitung F tabel

Tarif signifikansi 5% atau 0.05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan numerator jumlah var ( k ) - 1 atau 2 - 1 = 1 dan Donumerator = jumlah kasus ( n ) – 2 atau 5 – 2 = 3. Dengan ketentuan tersebut didapat angka F tabel = 10.13
d. Menentukan kriteria hipotesis
Jika F penelitian > F tabel maka H0 ditolak, Ha diterima
Jika F penelitian < F tabel maka H0 diterima, Ha ditolak

e. Mengambil keputusan

Berdasarkan hasil perhitungan F penelitian sebesar 106.141 dan F tabel sebesar 10.13, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas dan Leverage terhadap Laba per lembar saham (EPS) pada PT Medco Energy Internasional Tbk. Dengan demikian model regresi yang di pakai di atas sudah benar.



4.3 Rangkuman Hasil Penelitian


Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti , diperoleh hasil bahwa :
1. Dengan bersumber pada data laporan keuangan PT Medco Energy Internasional Tbk diperoleh persamaan regresi berganda :
Y = – 0.071 + 0.190 X1 + 0.098 X2
Nilai -0.071, merupakan nilai konstanta yang menunjukkan EPS yang diperoleh bila tidak ada variabel Profitabilitas dan Leverage. Sedangkan nilai Koefisien X1 = 0.190 menunjukkan bahwa setiap penambahan Profitabilitas sebesar $ 1, maka akan ada peningkatan EPS sebesar 0.190. Kemudian nilai koefisien X2 = 0.098 menunjukkan bahwa setiap penambahan Leverage sebesar $ 1, maka akan ada peningkatan EPS sebesar 0.098.
2. Berdasarkan hasil perhitungan di mana t penelitian sebesar 13.887, sedangkan t tabel 2.353 , maka ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas terhadap laba per lembar saham atau EPS.

3. Hasil perhitungan t penelitian sebesar 1.089 , sedangkan t tabel 2.353 , maka tidak pengaruh signifikan Leverage terhadap laba per lembar saham atau EPS.

4. Angka R square 0.991, hal ini berarti dari variasi EPS dapat dijelaskan dengan variabel Profitabilitas dan Leverage sebesar 99.1 %. Artinya Profitabilitas dan Leverage sangat mempengaruhi laba per lembar saham atau EPS sebesar 99.1 %.
5. Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung 106.141 dengan tingkat signifikan 0.009 jauh lebih kecil dari 0.05 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi EPS atau bisa dikatakan Profitabilitas dan Leverage secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Laba per lembar saham atau EPS.

5. DAFTAR PUSTAKA

Darmadji, Tjiptono, dan Hendy, M.F, 2006, Pasar Modal di Indonesia, Edisi 1, Salemba Empat, Jakarta.

Kusumawardani, Angrawit, 2009, Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Laba per lembar saham Pada PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Universitas Gunadarma, Jakarta.

Muslich, Muhammad, 2003, Manajemen Keuangan Modern, Bumi aksara, Jakarta.

Napa, J, Awat, 1999, Manajemen Keuangan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Situmorang, Paulus, 2008, Pengantar Pasar Modal, Edisi 1, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Van Horne, C, James, and Wachowicz, M, John, 2005, Fundamentals of Financial Management, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.

www.idx.co.id

Senin, 24 Mei 2010

German bank intends ahold Bank Andara

German bank Kreditanstalt Fur Wiederaufbau namely (KfW) intends to acquire PT Bank Garces (Garces Bank) through the issuance of new shares (rights issue) that the company planned to be held in the first half of 2010.

This was conveyed by the Director of Bank Andara Paul Wiranata to detikFinance in Jakarta, Monday (05/24/2010).

"KfW is interested in (buying shares of Bank Andara) through a rights issue," he said.

He said the current assessment process is being conducted between the two financial institutions are about the size Garces Bank shares to be taken by the KfW. "The process still continues," Paul's brief.

However, continued Paul, Bank Andara meerencanakan rights issue could indeed be the way in the near future.

"The plan at this semester," he said.

Bank Andara is one of the apex (the parent bank) of the Rural Banks (BPR) in Greater Jakarta and Bali.

Source.....www.detik.com

The divestment process is blocked BPUI Askrindo and Problems

Commission XI of the House of Representatives (DPR) noted there are still three unresolved issues in the process of divestment of Bank Indonesia (BI) is Askrindo and Business Development of PT Bahana Indonesia (BPUI).

Because of that commission to target the release of two kids XI BI efforts will be completed during the second session of Parliament this year, despite the settlement of debt valued at Rp 1.2 trillion BPUI only be completed in 2026.

"Counts I, twice the hearing again was enough. If Askrindo had no problems. To BPUI there are three unresolved issues," said Chairman of the Panja Shoibul Faith in the Parliament Building, Senayan, Jakarta, Monday (24/05/2010).

Shoibul revealed three issues that are clean and clearance of all issues including the law, par divestitures, and debt restructuring BPUI.

"Kan divestment was a mandate from the Act that prohibits BI BI has a subsidiary. This process should be completed at 2009 yesterday. Because there are many problems it must be through the Panja House," he said.

However, further Shoibul one crucial issue which will be requested from the government information is a form of the two companies after the grant. "It is not yet known, will become state-owned or are under the Ministry of Finance," he asserted.

In another part, say the alternative debt settlement Shoibul BPUI one of them through the alternatives. Is by including the principal debt worth USD 250 billion as part of the state capital investments (PMN). However, Faith said, the interest of the debt is valued at USD 950 billion, still must be repaid.

"It would be repayable in 20 years, with a grace period of three or four years old. But this mechanism has not been agreed upon," explained Shoibul.

Previously Managing Director BPUI Heri Sunaryadi BPUI's new estimates of debt will be fully paid in the year 2026, ie 20 years since the cut-off as of December 31, 2006.

The scheme is still awaiting approval from the Ministry of Finance dividing installment in the four periods. That is, USD 12.5 billion per year for 2010-2013, USD 25 billion per year for 2014-2018, USD 75 billion per year for 2019-2023, and Rp 133 billion per year for 2024-2026.

source,,,,,,www.detik.com

Sasol Investment Certainty of U.S. $ 10 Billion in September 2010

Jakarta - Sasol Synfuels Certainty investment plan International (Sasol) from South Africa to develop coal to liquid (CTL) or the development of coal liquefaction oil will be determined in September 2010. In that month the results of feasibility study (FS) or feasibility studies of mega projects worth U.S. $ 10 billion has been completed.

"God willing, within two months, his FS 8 months starting in January, until September lah. September will be obvious where they want ngembangin, his partner who since his September FS is completed," said Gita Wirjawan BKPM head in the Parliament building, Senayan, Jakarta, Monday (24/05/2010).

It says the Gita, this time his staff was already in South Africa in preparation for the completion of the investment plan. The visit was to ensure further about the potential local partners in Indonesia, of which Sasol Pertamina and PT Bukit Asam.

"Plus two months minus one well (complete certainty)," he said.

As it is known if Sasol's investment plan in Indonesia amounted to U.S. $ 10 billion can be realized then invetasi will be the biggest investment in Indonesia. If dirupiahkan then the investment value of Rp 90 trillion more.

source....www.detik.com

European Investment interest to the RI Induced Crisis

Jakarta - Head of Investment Coordinating Board (BKPM) Gita Wirjawan acknowledge the crisis of Europe, particularly in Greece and other countries in Europe have affected the investment to Indonesia. Realized investment in Europe still exist but are not significant because it is still affected by the crisis.

"If Europe slightly, but consistently there, enough to influence (because of the crisis)," Gita said when met at Parliament Building, Senayan, Jakarta, Monday (24/05/2010).

But the Gita says, although the European crisis affecting Indonesia's investment should be optimistic, but he could continue to pick up investment from Europe, including other countries such as from Asia, Australia and the United States.

"We have to be, but so far so good is, he prayed his dhikr," he said.

Based on BKPM data in countries that invest the period 2003-2009 to Indonesia the top positions are still occupied by Singpura with a total investment of U.S. $ 13.39 billion, followed by Mauritius, U.S. $ 10.46 billion, Japan U.S. $ 6.4 billion, the UK U.S. $ 5.5 billion, the Netherlands U.S. $ 2.87 billion, South Korea U.S. $ 2.6 billion, Malaysia U.S. $ 1.41 billion, Hong Kong U.S. $ 1.1 billion, U.S. $ 974 million Seychel United States U.S. $ 848, 2 million, Taiwan's U.S. $ 772.6 million, France U.S. $ 636.7 million, Australia U.S. $ 574 million, Germany U.S. $ 533.5 million, Switzerland U.S. $ 518.3 million, and China's U.S. $ 402 million.

Anggito retreat

Jakarta - Wife Anggito Abimanyu, Yati Edharma Latief claimed her husband's decision to leave has been a long time. Even earlier, Anggito umra depart in early May.

"It was planned long ago, when umra, father to establish a choice yesterday, not to vote yes," said the woman who used to be called Arma when accompanying her husband goodbye in the Office of Internal BKF BKF, Wahidin Jalan Raya, Jakarta, Monday (24/05/2010 ).

According to Arma, when umra, she and her husband really apart from the news media. So when returning to Indonesia, he learned the resignation of Finance Minister Sri Mulyani as accepting applications for the World Bank as Managing Director.

"There were broken with the media at all. Got confused, we preceded. We shocked that so weird when Mother (Sri Mulyani) retreat, Mr. also resign," he explained.

Responding to her husband's choice, the Arma can only be supportive. He believes Anggito have thought such a mature decision. "I know what you've chosen you for this consideration," he said.

So also with the issues that ensnare her husband. Arma is understood and understand the pros and cons of the existence of her husband in government.

"I understand, people know the surface. We always discuss. Positive or negative, I really understand," he asserted.

Arma has not confessed to transport goods because there are still unresolved matters.

"Not ngangkut goods. There are rules here, there are still many who settled here. I am also the Chairman of Dharma Wanita Ministry of Finance. It can not be removed just like that, must find a solution. If the child's education, is not that one is studying in Yogya, the first again just about to enter high school, again the list of Taruna Nusantara, "explained the woman was bleeding Minang.

Arma admitted very sad to part with the members of Dharma Wanita Ministry of Finance because they feel bound inward after 10 years together.

"Personal Relationships. Lama together. Dharma women's is not no official ties, temenan Insha Allah from the heart," he said with his eyes swollen due to crying

source....www.detik.com

Spain turn to Wall Street drop

Stocks on Wall Street fell back on their feet after Spain announced a bank rescue efforts in order not to collapse. The move immediately sparked investor worries about how serious the crisis of Europe.

Direct stocks move lower after the Spanish Central Bank announced a regional savings bank rescue, CajaSur. It immediately sparked fears of the Spanish economy. Rescue CajaSur done some time after the Spanish government announced a number of budget tightening measures.

"Bailout is increasing concern around the issue of European debt and provide enough ammunition for the weakening of stocks," said an analyst with Schaeffer's Investment Research, Andrea Kramer, as quoted from the AFP on Tuesday (25/05/2010).

In trading Monday (5/24/2010), the Dow Jones index slumped 126.82 points (1.24%) to 10066.57 levle. Index Standard & Poor's 500 fell 14.04 points (1.29%) to a level of 1073.65 and the Nasdaq fell 15.49 points (0.69%) to a level of 2213.55.

Banking stocks suffered the greatest pressure to KBW Bank Index fell 3.3%. Wells Fargo shares fell 4.7% after Goldman Sachs cut its rating of the stock from 'buy' to 'neutral'.

"What happened especially in the Greek does not mean much, but when it started to spread to larger countries such as Spain, then this will become an issue. And that's what caused it at this time," said Peter Jankovskis, co-chief investment offincer OakBrook Investments LLC, as quoted from Reuters.

Fairly thin trading, with transactions in the New York Stock Exchange seham only 9.23 billion shares, compared to an average of last year's 9.65 billion.

source....www.detik.com

Explore EARTH ER Without Issuance of New Shares

Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) is processing the plan to issue new shares without preemptive rights (ER), which will be included in the agenda of the Extraordinary General Meeting on June 24, 2010.

"The plan to issue new shares without the ER has been submitted to Bapepam and BEI today," said SVP of Investor Relations at detikFinance EARTH Dileep Srivastava, Tuesday (25/05/2010).

Dileep also said the schedule changes and Annual General Meeting Extraordinary General Meeting of the originally scheduled June 22, 2010 have to be June 24, 2010.

AGM agenda include approval of financial statements in 2009 and its plan to distribute cash dividends in 2009. While the agenda of the Extraordinary General Meeting consisting of three agenda, namely:

1. Approval to pledge assets.
2. Approval of additional capital without ER.
3. Reappointment of directors of the company.


Dileep unfortunately can not disclose how much the new shares without a rights issue that will be published as well as the exercise price estimates.

"By statute, the new shares may be issued to non-ER 10%," he said.

EARTH current number of shares as much as 19.404 billion shares. Assuming a 10% EARTH will issue new shares without the ER, then the number of shares to be issued as much as 2.156 billion shares.

If the exercise price at Rp 2000-2100, then in fresh funds that will dirogoh EARTH reached Rp 4.3 to 4.5 trillion.

"We'll see. Formal announcement about the quantity and the price will dilakuka later," he said.

Plan to issue new shares without the ER is both denied the rumors saying EARTH will conduct a rights offering (issuance of new shares
ER).

Rumor rights issue has hit share prices fell yesterday on a trade EARTH. Naturally, the rights issue would require shareholder EARTH inject new funds in order to avoid large dilution.

While the issuance of new shares without shareholder ER EARTH mewaibkan not spend to raise capital. Although it will be diluted, but not great.

For according to Bapepam rules, any issuance of new shares without a maximum ER can be done as much as 10%. While the issuance of new shares with the share above 10%, must go through the rights issue mechanism

source....www.detik.com

Panasonic Prepare to U.S. $ 100 Million to Increase Capacity

Jakarta - PT Panasonic Gobel Indonesia Energy allocate funds amounting to U.S. $ 100 million to increase the capacity of his factories this year.

"We have developed a refrigerator factory, television, batteries, washing machines that already exists. Worth around U.S. $ 100 million and that (funding) comes from the Japanese capital," said Commissioner of PT Panasonic Gobel Energy Indonesia, Rachmat Gobel at Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Monday night (4/25/2010).

According to Rachmat, this time these plants are in the process of construction. The plan is battery factory that was built in Cibitung, Bekasi, can be completed in October 2010. The factory battery is a lithium coin battery plant expansion in Indonesia with an investment of 60 million U.S. dollars, so the plant becomes the company's largest production base.

"The factory was extended battery. So the factory moved from Japan to Indonesia," he said.

While for, the expansion of three other factories are factories television, refrigerator and washing machine located in Cibubur targeted for completion this year and next year. He hopes it can increase production capacity to increase exports to the USS 300-400 million within the next four years.

"We are trying to export and production levels preformance next four years," he said.

For this year, the company itself has targeted a sales increase of 20-30 percent compared to the year 2009. The increase was largely encouraged from exports.

"During our export sales inikan higher than domestic," he explained.

On the same occasion, Rachmat also hope that the government can keep the domestic market in the country. The government must prevent the entry of contraband goods and the existence of counterfeit goods, setting
SNI and to control the import licensing agents.

Source...= www.detik.com

IHSG could be dragged into the 2500 Level

Jakarta - Composite Stock Price Index (JCI) yesterday finally closed in negative territory after a strong chance in the early trading. Impeachment of the shares of Bakrie group due to rumors of a successful rights issue U-turn brings JCI in session II.

In trading Monday (5/24/2010), Jakarta Composite Index closed down 13.611 points (0.51%) to the level of 2609.610. LQ 45 Index also fell 2.498 points (0.49%) to a level of 500.311.

Negative sentiment is still hanging on Tuesday the stock market (25/05/2010) this. Weakening of the world's major bourses will bring negative sentiment and could be dragged down to the level of 2500 Composite Index. Bakrie group stocks are still going to the attention of investors.

Wall Street moved lower yesterday after Spain announced a bank rescue efforts in order not to collapse. The move immediately sparked investor worries about how serious the crisis of Europe.

In trading Monday (5/24/2010), the Dow Jones index slumped 126.82 points (1.24%) to 10066.57 levle. Index Standard & Poor's 500 fell 14.04 points (1.29%) to a level of 1073.65 and the Nasdaq fell 15.49 points (0.69%) to a level of 2213.55.

source....: www. detik.com

Coal mining causes water crisis in kalimantan

In commemoration of World Water Day 2010, invites all citizens of East Kalimantan JATAM
Kalimantan returned his attention to the situation of the river, swamps, lakes, springs,
ground water and sea, now that has experienced the most serious threat.
Kalimantan is currently being threatened by the increasing processes
ecological destruction. Not only are the problems that continue tenurial conflict
occur, threats to health and sustainability of productivity residents
Borneo is getting worse with the loss of clean water sources citizens.
Kalimantan ekologik unit was awarded a stable, which could not be found mountain
active volcanoes, one lane of the earthquake. But a different story when Kalimantan
2475 intake of coal mining permits, which has been, is and will
damage the catchment areas, absorption and other bodies of water.
Greedy coal mining land, water and energy, accumulating swamp, making
giant hole baracun flooded, spent the forest vegetation, as well as
cut, and eliminate river mendangkalkan even shut eye
water.
In 2009, Kaltim JATAM recorded at least nine small watersheds missing
due to mining activities. While the length of the Mahakam River
900 km which serve residents in West Kutai Kabupatan, member of Parliament, and
Samarinda city also experienced a decline in quality, contain substances
hazardous toxic, turbid, abrasion and experiencing sedimentation, triggering floods
often come. It occurs due to accumulation of deforestation and quarrying
coal.
Large-scale mining activities along the river Kandilo. In the area of flow
Kandilo river, Paser-East District, there are 8009 head
family clean water supplies disrupted due to polluted river water chemistry
hazardous and high turbidity. Regional Water Company had
using chemicals to four times normal. So also in the watershed
Bengalon East Kutai, there were 9971 souls who hang and organize
cosmology of his life with this river, clean water supply is threatened because
The river became no longer feasible for everyday needs.
In addition, coal mines also makes irrigating fields in the village
Makroman, as barns Samarinda, threatened damaged area
persawahannya upstream. Their cropping pattern is interrupted, they were forced to change
cropping pattern of paddy fields into nugal (planted on dry land). Even
This year, 100 hectares of paddy production is not threatened because it threatened
Arjuna CV mines which covers 695.5 acres, which not only captured in
paddies upstream region refers to itself even to the wetland
people.
Not only that, the floods that hit several areas in Samarinda also
triggered by the presence of coal mines. The more massive flooding when the area
Samarinda upstream changes to the mining area. Similarly
Overseas residents experienced Tenggarong. Kertabuana villagers lost
u paddy fields of water resources, since 70 percent of their agricultural land annexed
coal mining. Khal same thing happened in the village Mulawarman,
Bangun Rejo village and other villages in various regions of
Kalimantan, where the mine operates. Reduced supplies of clean water will
become a source of crisis citizens.
Kalimantan, East Kalimantan JATAM invites residents to join the Movement Anti
Gloomy generation of Borneo, to build solidarity against
damaged power dredging industry in Kalimantan. Kaltim JATAM invites residents
Indonesia support the Kalimantan Gloomy Petition Anti generation

Sabtu, 08 Mei 2010

Laporan segmen dan Interim

Laporan Segmen
Pelaporan informasi keuangan menurut segmen di atur melalui PSAK No. 5, yang menjelaskan pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah geografis yang berbeda. Laporan Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi laba untuk setiap segmen usaha. Dengan adanya laporan segmen maka akan diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha tersebut. Output dari metode absorption berupa laporan rugi laba konvensional memberikan informasi untuk penyusunan laporan segmen, maksudnya laporan rugi laba konvensional kita olah lagi dengan menggunakan analisa perilaku biaya yang menghasilkan laporan segmen.
Lebih tepat dikatakan bahwa laporan rugi laba konvensional menyajikan kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu secara komprehensif atau umum. Lebih dari itu dalam penyusunannya digunakan metode absorption atau full costing. Sedangkan laporan rugi laba segmen disusun dengan menggunakan perilaku biaya yang menghasilkan kinerja perusahaan secara detail untuk setiap segmen usaha. Untuk keperluan pengukuran kinerja manajer segmen lebih tepat digunakan laporan rugi laba segmen daripada laporan rugi laba konvensional.


LAPORAN INTERIM

Laporan interim adalah laporan keuangan yang di terbitkan di antara 2 laporan keuangan tahunan. Laporan interim dapat di susun secara bulanan, triwulan atau periode lainnya yang kurang dari setahun dan mencangkup seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan. Secara konseptual, laporan interim menyediakan informasi yang lebih tepat waktu tetapi kurang lengkap di bandingkan laporan keuangan tahunan.




Analisis :
• Dilihat dari laporan keuangan yang di tampilkan oleh perusahaan Medco Energy Internasional Tbk, di ketahui perusahaan tersebut mempunyai 5 bagian segmen, yaitu : Minyak dan Gas bersih, Kimia dan Produk petroleum, Pendapatan dari kontrak lainnya, Tenaga listrik, Usaha pengeboran dan jasa terkait.
• Penghasilan dari segmen – segmen tersebut adalah Minyak dan gas bersih sebesar $ 84.517.542. Kimia dan Produk Petroleum $ 215.914.911. Pendapatan dari kontrak lainnya $ 91.648.613. Tenaga listrik $ 81.868.075. dan Usaha Pengeboran dan jasa terkait $ 53.378.642
• Sedangkan laporan interim di ambil dari PT Unilever Indonesia Tbk.




DAFTAR PUSTAKA

www.idx.co.id

www.google.com